Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Motif Pembunuhan Mahasiswa UMA, Sempat Konsumsi Ganja Bersama Sebelum Nyawa Dihabisi

Kamis, 20 November 2025 | 15.52 WIB | 0 Views Last Updated 2025-11-20T08:52:56Z

Medan-Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, menyebut bahwa sebelum tersangka Muhammad Rasya Hasibuan alias SYA (18) mengh4b!si korb4n Bonio Raja Gajah, keduanya terlebih dahulu meng!s4p g4nj4 yang dibeli tidak jauh dari rumah korb4n.

“Sekitar pukul 22.13 WIB keduanya tiba di rumah korb4n. Kemudian dari pukul 22.13 sampai pukul 00.30 WIB, keduanya berada di dalam rumah dan dalam waktu itulah mereka menggunakan n4rk0b4,” ujar Calvijn, Rabu (19/11/2025), di rumah korb4n sekaligus tempat terjadinya pembvnvhan.

Dijelaskan Calvijn, aksi pembvnvhan yang telah direncanakan ini dimulai pada Kamis 13 November sore. Kala itu, tersangka SYA mampir di parit depan rumah korb4n dengan alasan mencari makanan ikan. Setelah berada di sana, pelakv memanggil korb4n yang sedang berada di dalam rumah, lalu keduanya berencana untuk bermain biliar.

Menjelang malam, pelakv bersama korb4n menuju rumah pelakv untuk meminta izin kepada orang tuanya. Pada malam itu, pelakv meminta izin untuk tidur di rumah korb4n. Namun sebelum tiba di rumah pelakv, keduanya singgah di suatu tempat untuk membeli g4nj4 seharga Rp10 ribu.

Setelah dari rumah pelakv, mereka pergi ke tempat biliar yang tidak jauh dari lokasi. Hingga pukul 22.15 WIB, keduanya pun pulang ke rumah korb4n di Gang Rambe, Pasar 12, Desa Marindal. Setibanya di sana, keduanya menggunakan g4nj4 yang telah dipersiapkan.

“Saat bermain biliar, di situlah timbul niat pelakv untuk mengh4b!si ny4w4 korb4n,” terang Calvijn.

Kemudian sekitar pukul 00.00 WIB, saat korb4n tertidur pulas, pelakv mulai mengambil gunting yang sudah dipersiapkan. Ia lalu pergi ke dapur untuk mengambil linggis dan pisav dapur yang selanjutnya digunakan untuk mengh4b!si korb4n.

“Dari pukul 00.30 WIB hingga sekitar pukul 02.00 WIB, di situlah perbuatan pembvnvhan itu dilakukan oleh pelakv,” ujar Kapolrestabes.

Setelah korb4n dipastikan tidak berny4w4, pelakv memindahkan j4s4d korb4n dari ruang tamu tempat eksekusi ke dalam kamar dalam kondisi berlvmvran d4r4h.

Kemudian pelakv membersihkan lokasi, mengambil tas milik korb4n untuk menyimpan alat bukti seperti linggis, gunting, dan beberapa barang lainnya. Namun, salah satu barang bukti yakni pisav dapur tertinggal di lokasi.

“Setelah dirasa aman, pelakv mengambil sepeda motor Honda Vario, dompet, dan HP korb4n. Sebelum meninggalkan lokasi, pelakv menutup gerbang rumah korb4n,” ujar Calvijn.

“Begitu kejadian, pelakv melarikan diri ke Tanjungbalai karena ada keluarganya di sana. Untuk uang bensinnya, dia menggunakan uang dari dompet korb4n,” ujar Calvijn, Rabu (19/11/2025) siang.

Setibanya di Tanjungbalai, pelakv membuang linggis, gunting, dan sejumlah barang bukti lainnya. Pada waktu yang sama, polisi juga tengah melakukan pengejaran menuju lokasi tersebut.

“Saat di Tanjungbalai, dia membuang alat yang digunakan seperti gunting dan linggis. Sementara kami sedang mengejar ke sana,” kata Calvijn.

Namun ketika polisi tiba di Tanjungbalai, pelakv menyadari keberadaan petugas, sehingga ia langsung kabur kembali menuju Kota Medan dan menuju rumah korb4n. Tidak ingin kehilangan jejak, tim lain yang sudah berjaga di Medan langsung melakukan pengejaran dan berhasil menangkap pelaku pada Sabtu malam, 15 November 2025.

“Tim kedua sudah berjaga di Medan dan berhasil men4ngkap tersangka ketika hendak kembali ke rumah korb4n,” terang Calvijn.

Calvijn mengungkapkan bahwa motif utama pembvnvhan tersebut adalah masalah ekonomi. Pelakv yang sedang terdesak kewajiban membayar cicilan motor kemudian merencanakan pembvnvhan terhadap korb4n demi mendapatkan uang dan sepeda motor tersebut.

“Motifnya, ters4ngka memiliki tanggung jawab cicilan motor, sehingga ia memilih melakukan pembvnvhan dan pencurian,” tutup Calvijn.
(Berita sumut)
×
Berita Terbaru Update