Labuhan-"Iwa kena tembak! Iwa kena tembak!" kata Yayuk (39 tahun) menirukan suara dari teman anaknya yang datang tergesa-gesa ke rumah mereka, melaporkan apa yang baru dialami anak kandungnya bernama Iwa (14 tahun), di Jalan Young Panah Hijau, Marelan, Minggu (9/11) sore.
Sore itu, seperti biasa Iwa hendak menjual kepiting-kepiting hasil tangkapan mereka. Namun nahas, ia menjadi sasaran sejumlah pemuda dari seberang sungai yang membuat onar.
Leher Iwa ditembus peluru yang dilesakkan senapan angin. Seketika suasana menjadi mencekam terlebih saat Iwa muntah darah dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat.
"Anak saya hari Minggu (9/11/2025) kemarin mau pergi jual kepiting. Jadi dia jemput temannya. Kebetulan di seberang ada anak-anak muda bawa tembak. Itulah kena anak saya. Terkejut dia waktu kena itu, kami pun terkejut. Padahal tak ada perang (tawuran) di sana. Ternyata benar, orang seberang sungai yang menembak. Jaraknya 50 meter dari anak saya," kata Yayuk, Selasa (11/11/2025) siang.
Saat itu suasana mendadak berubah jadi mencekam. Iwa meringis kesakitan bahkan sampai muntah darah. "Setelah lehernya kena peluru, dia muntah darah, lemas, lalu kami larikan ke rumah sakit. Kami sudah debar kali, kami kira anak kami sudah terbunuh. Sudah carut-marut pikiran kami," lanjutnya dengan nada tergesa-gesa.
Yayuk tidak tahu pasti siapa yang menembak anaknya. Karena saat warga mengecek mereka semua sudah kabur.
"Iya tembus pelurunya dari leher kanan ke kirinya dan melewati tulang lehernya. Kami kira pun awalnya tak bisa bicara lagi. Pelurunya dapat dan sudah dikeluarkan. Pelurunya langsung kami serahkan ke Polres Belawan." Yayuk berujar.
Selain berdarah, leher Iwa juga membengkak. Bahkan saat itu remaja berusia 14 tahun ini tak dapat berbicara sama sekali.
"Makanya segera kami bawa ke Rumah Sakit. Tidak peduli lagi kami bagaimana pun atau tak ada duit kami. Yang penting ini anak bisa diselamatkan," ungkap Yayuk.
Kini Iwa hanya dapat terbaring di rumahnya dengan leher yang berbalut perban. Satu hal yang masih dapat disyukuri Yayuk ialah kala anaknya sudah mulai bisa berbicara dan makan.
"Sering di sini memang tawuran dengan orang seberang. Biasa mereka bawa tembak, orang sini tidak mau melayani karena mereka bawa senjata itu. Kalau korban salah sasaran selain anak saya, sih, sudah banyak. Bahkan ada yang pelurunya belum keluar," aku Yayuk.
Iwa adalah anak ke-3 dari 5 bersaudara. Yayuk menjelaskan bahwa anaknya itu kerap membantu perekonomian keluarga dengan bekerja menangkap kepiting.
"Iwa biasanya kalau air pasang menangkap kepiting di belakang paluh. Kalau air surut, gak nangkap dia. Biasa kepiting-kepiting itu dijualnya sendiri ke orang-orang," rincinya.
Besar harapan Yayuk agar Polres Pelabuhan Belawan menangani perkara yang menimpa anaknya. Terlebih agar para pelaku dengan segera ditangkap.
"Untuk perobatan kemarin habis Rp30 juta. Didahulukan uang keluarga dan kami minjam ke sana ke mari. Masih ada utang kami yang belum dibayar kepada dokter," pungkas Yayuk. (Sumber:IDNTimes dan posmetro)
#Medan #Marelan #LabuhanDeli #PolresBelawan #tawuran